|
 |
|
Pogram |
|
|
|
|
|
 |
|
mACAM IKLIM |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Content of
Apakah Anda bisa ingat pada kegiatan belajar 2 tentang pengertian iklim? Iklim adalah cuaca rata rata di daerah yang luas dalam jangka waktu panjang (kira-kira 30 tahun). Untuk mendapatkan gambaran iklim suatu daerah dengan tepat tidak cukup hanya memperhatikan unsur-unsur cuaca rata rata saja, tetapi harus diperhatikan juga perubahannya sepanjang waktu.
A. MACAM-MACAM IKLIM
Terjadinya iklim yang bermacam-macam di muka bumi, disebabkan karena rotasi dan revolusi bumi dan adanya perbedaan garis lintang. Beberapa macam iklim antara lain:
1. |
|
Iklim Matahari |
|
|
Klasifikasi iklim matahari, didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi.
Pembagian daerah iklimnya adalah (lihat gambar 12):
a. |
Daerah iklim tropis : |
0o – 23,5o LU/LS
|
b. |
Daerah iklim sub tropis
|
23,5o – 40o LU/LS
|
c. |
Daerah iklim sedang : |
40o – 66,5o LU/LS
|
d. |
Daerah iklim dingin : |
66,5o – 90o LU/LS
|

Gambar 12. Pembagian daerah iklim matahari
|
2. |
|
Iklim Kodrat
Pembagian iklim ini disesuaikan dengan batas kehidupan tumbuh-tumbuhan dan sebagai batas daerah iklimnya dipergunakan garis isotherm pada bulan terpanas dan terdingin selama satu tahun.
|
3. |
|
Iklim
Iklim ini paling banyak dipergunakan orang. Klasifikasinya berdasarkan curah hujan dan temperatur. Koppen membagi iklim dalam 5 daerah iklim, dinyatakan dengan simbol huruf.
a. |
Iklim A (Iklim Hujan Tropis)
Temperatur bulan terdingin tidak kurang dari 18oC, curah hujan tahunan tinggi, rata rata lebih dari 70 cm/tahun. Tumbuhan beraneka ragam.
|
b. |
Iklim B (Iklim Kering/Gurun)
Terdapat di daerah gurun atau semiarid (steppa), curah hujan terendah 25,5 mm/tahun. Penguapan besar.
|
c. |
Iklim C (Iklim Sedang)
Temperatur bulan terdingin 18oC sampai –3oC. |
d. |
Iklim D (Iklim Salju atau Mikrothermal)
Suhu rata-rata bulan terpanas lebih dari 10oC, sedangkan suhu rata rata bulan terdingin – 3oC.
|
e. |
Iklim E atau iklim Kutub
Terdapat di diderah Arctic dan Antartika. Suhu tidak pernah lebih dari 10oC. Tidak mempunyai musim panas yang benar-benar panas.
|
|
|
|
Berdasarkan klasifikasi , sebagian besar wilayah Indonesia beriklim A, di daerah pegunungan beriklim C, dan di Puncak Jaya Wijaya beriklim E. Tipe iklim A dibagi menjadi 3 sub tipe yang ditandai dengan huruf kecil yaitu f, w dan m sehingga terbentuk tipe iklim Af, Aw dan Am.Lihat gambar 13.

Gambar 13. Diagram Koppen.
a. |
Iklim Af adalah iklim A dengan curah hujan bulanan 60 mm. Hujan sepanjang tahun.
|
b. |
Iklim Aw adalah tipe iklim A yang memiliki musim kering yang panjang (Savana).
|
c. |
Iklim Am adalah peralihan antara Af dan Aw. Persediaan air tanah cukup sehingga vegetasi tetap.
|
|
4. |
. |
Iklim Schmidt - Ferguson
Iklim Schmidt-Ferguson sering disebut Q model karena didasarkan atas nilai indeks nilai Q. (lihat tabel 4.) yang dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:

Tabel 4. Tipe iklim menurut Schmidt-Ferguson adalah:

Contoh:
Tabel 5. Data curah hujan pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:

Maka menurut iklim Schmidt-Ferguson sebagai berikut:

|
5. |
|
Iklim Oldeman
Seperti halnya metode Schmidt-Ferguson, metode Oldeman (1975) hanya memakai unsur curah hujan sebagai dasar klasifikasi iklim. Bulan basah dan bulan kering secara berturut turut yang dikaitkan dengan pertanian untuk daerah daerah tertentu. Maka penggolongan iklimnya dikenal dengan sebutan zona agroklimat (agro-climatic classification). Misalnya jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah, sedangkan untuk sebagian besar palawija maka jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan. Musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk membudidayakan padi sawah selama satu musim. Dalam metode ini, bulan basah didefinisikan sebagai bulan yang mempunyai jumlah curah hujan sekurang-kurangnya 200 mm. Meskipun lamanya periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh jenis yang digunakan, periode 5 bulan basah berurutan dalam satu tahun dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan basah maka petani dapat menanam padi sebanyak 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah berurutan, maka tidak dapat membududayakan padi tanpa irigasi tambahan.
Dari tinjauan di atas, Oldeman membagi 5 daerah agroklimat utama, yaitu:
A : |
Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan. |
B : |
Jika terdapat 7 – 9 bulan basah berurutan. |
C : |
Jika terdapat 5 – 6 bulan basah berurutan. |
D : |
Jika terdapat 3 – 4 bulan basah berurutan. |
E : |
Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan. |
Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut:
a. |
Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm. |
b. |
Bulan lembab apabila curah hujannya 100 - 200 mm. |
c. |
Bulan kering apabila curah hujannya kurang dari 100 mm. |
|
6. |
|
Iklim F. Junghuhn
Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan, seperti yang terlihat pada gambar 14.

Gambar 14. Pembagian Daerah Iklim F. Junghuhn.
Pembagian daerah iklim tersebut adalah:
a. |
Daerah panas/tropis
Tinggi tempat : 0 - 600 m dari permukaan laut.
Suhu : 26,3o C - 22o C.
Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat. |
b. |
Daerah sedang
Tinggi tempat : 600 m - 1500 m dari permukaan laut.
Suhu : 22o C - 17,1o C.
Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina, sayur-sayuran. |
c. |
Daerah sejuk
Tinggi tempat : 1500 - 2500 m dari permukaan laut.
Suhu : 17,1o C - 11,1o C.
Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran. |
d. |
Daerah dingin
Tinggi tempat : lebih dari 2500 m dari permukaan laut.
Suhu : 11,1o C - 6,2o C.
Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya. |
|
the new page |
|
|
|
|
|
|
 |
|
Study |
|
|
|
Today, there have been 26 visitors (43 hits) on this page! |