|
 |
|
Pogram |
|
|
|
|
|
 |
|
Pola Gerak Udara 20 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
POLA GERAKAN UDARA
 |
Setelah mempelajari kegiatan 2 ini, Anda dapat:
1. menjelaskan pola gerakan udara, pengaruh gerakan udara terhadap kehidupan;
2. membedakan angin siklon dan anti siklon; dan
3. menjelaskan pengertian dan sifat dari Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). |
|
|
 |
Di dalam kegiatan 1 telah dibahas tentang lapisan-lapisan udara, cuaca dan iklim serta unsur-unsurnya. Saya percaya bahwa Anda telah memahaminya. Untuk kegiatan 2 diharapkan Anda juga demikian. Di dalam kegiatan 2 , materi yang akan dibahas yaitu tentang pola gerakan udara, angin siklon dan anti siklon, serta pengertian dan sifat dari Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). Nah, silakan Anda pelajari secara seksama uraian berikut.
|
Pola Gerakan Udara
Tentunya Anda sudah mengetahui bahwa gerakan udara pada umumnya disebabkan oleh pemanasan terhadap udara dalam bentuk persebaran panas. Pemanasan atau persebaran panas dibagi atas pemanasan langsung dan tidak langsung.
Pemanasan langsung merupakan absorpsi atau penyerapan panas oleh udara, sedangkan pemanasan tidak langsung terjadi pada lapisan udara paling bawah, panas yang berasal dari bumi (setelah diterima bumi dari matahari) lalu disebarkan secara vertikal dan horizontal.
Berdasarkan pemanasan atau persebaran panas tersebut, maka pola gerakan udara dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu konduksi, konveksi, adveksi, dan turbulensi. Apakah yang dimaksud dengan konduksi, konveksi, adveksi, dan turbulensi itu? Mari kita bahas satu persatu pola-pola tersebut.
a. |
Konduksi, yaitu pemanasan secara kontak atau bersinggungan. Pemanasan ini terjadi karena molekul-molekul udara yang dekat dengan permukaan bumi akan menjadi panas karena bersinggungan dengan bumi yang menerima panas langsung dari matahari. Molekul-molekul udara yang sudah panas bersinggungan dengan molekul-molekul udara yang belum panas; lalu saling memberikan panas sehingga menjadi sama-sama panas. Perhatikan gambar bagan terjadinya peristiwa konduksi di bawah ini.

Gambar 11: Bagan Terjadinya Peristiwa Konduksi
|
b. |
Koveksi, yaitu pemanasan atau penyebaran panas yang terjadi akibat adanya gerakan udara secara vertikal, sehingga udara di atas yang belum panas menjadi panas karena pengaruh udara di bawahnya yang sudah panas. Lihat gambar 12.

Gambar 12: Bagan Terjadinya Peristiwa Konveksi
|
c. |
Adveksi, yaitu pemanasan atau persebaran panas yang terjadi sebagai akibat gerakan udara panas secara horizontal atau mendatar dan menyebabkan udara di sekitarnya juga menjadi panas. Perhatikan gambar bagan terjadinya peristiwa adveksi di bawah ini.

Gambar 13: Bagan Terjadinya Peristiwa Adveksi
|
d. |
Turbulensi, yaitu persebaran udara panas secara tak teratur, berputar-putar. Hal ini akan menyebabkan udara yang sudah panas bercampur dengan udara yang belum panas, sehingga udara yang belum panas akan ikut menjadi panas. Untuk lebih jelasnya, silakan Anda perhatikan gambar berikut.

Gambar 14 : Bagan Terjadinya Peristiwa Turbulensi
|
|
|
|
|
|
|
|
 |
|
Study |
|
|
|
Today, there have been 39 visitors (100 hits) on this page! |