|
 |
|
Pogram |
|
|
|
|
|
 |
|
Cara Peleastarian Pergunungan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
CARA PELESTARIAN LAHAN POTENSIAL DI PANTAI, DATARAN RENDAH, DAN PEGUNUNGAN
Anda telah mengetahui macam-macam cara/usaha pengawetan tanah atau pengontrolan erosi. Lalu bagaimanakah cara pelestarian lahan potensial yang ada di kawasan pantai, dataran rendah, dan pegunungan? Pada uraian di bawah ini akan dijelaskan bagaimana usaha pelestarian lahan potensial ditiap kawasan itu.
1. |
Pelestarian Lahan Potensial di kawasan Pantai
Untuk menjaga kelestarian lahan potensial di kawasan pantai antara lain:
- Tidak melakukan pengeringan rawa di kawasan pantai atau pengrusakan hutan bakau (mangrove).
-
Membuat sistem saluran air yang dilengkapi dengan pintu air untuk mengatur pergantian air agar pH nya tetap.
|
2. |
Pelestarian Lahan Potensial di Dataran Rendah
Pelestarian lahan potensial di dataran rendah antara lain dengan:
- Pembuatan/perbaikan saluran air (drainase)
- Penggunaan lahan secara teratur disesuaikan dengan kondisi fisisnya.
-
Pemupukan tanah dalam jumlah seimbang, untuk menghindari keracunan atau kejenuhan tanah terhadap pupuk.
-
Melakukan sistem pergiliran tanaman (crop rotation).
|
3. |
Pelestarian Lahan Potensial di Pegunungan/Perbukitan
Usaha pencegahan terjadinya lahan kritis di pegunungan antara lain:
-
Penanaman pohon pelindung (tanaman penutup tanah)
Fungsinya untuk menghambat penghancuran tanah lapisan atas oleh air hujan. Jenis tanaman yang paling cocok adalah tanaman reboisasi (pinus, jati, rasamala, dan cemara).
-
Penanaman secara kontur
Yaitu melakukan penanaman searah dengan garis kontur.
Fungsinya untuk menghambat kecepatan aliran air dan memperbesar resapan air.
-
Penggunaan tehnik pengolahan lahan secara baik
Yaitu pengolahan tanah menurut garis kontur.
Fungsinya untuk menghambat aliran air.
-
Pembuatan teras. (sengkedan/terrassering)
Fungsinya untuk mengurangi panjang lereng, memperbesar resapan air, dan mengurangi erosi.
-
Pembuatan tanggul/guludan bersaluran
Fungsinya agar air hujan dapat tertampung dan meresap dalam tubuh.
Gambar 1.9 dan 1.10 menggambarkan beberapa penyebab terjadinya lahan kritis dan usaha pelestarian lahan.

Gambar 1.9. Penyebab terjadinya lahan kritis
Sumber : Tim Geografi (1994). Geografi 1 SMU. Yudistira, hal 75.
Gambar 1.10. Cara-cara pengawetan tanah (konservasi tanah).
Tim Geografi (1994). Geografi 1 SMU. Yudistira, hal 79.
|
Keterangan gambar:
a. Pergiliran tanaman (crop rotation)
b. Pengendalian penggem-balaan
c. Reboisasi
d. Bendungan alami kecil
e. Memperkuat pinggir sungai
f. Pengolahan tanah menurut garis kontur. |
 |
Berilah tanda cek ( ) untuk cara pelestarian lahan potensial sesuai dengan kawasannya. |

Pelestarian lahan potensial di pantai, di dataran rendah, dan di pegunungan memiliki cara yang berbeda yaitu:
-
di pantai dengan cara; tidak pengeringan rawa/merusak hutan bakau dan membuat sistem saluran air,
-
di dataran rendah dengan cara; pembuatan drainase, penggunaan lahan secara teratur, pemupukan yang seimbang, dan crop rotation,
-
di pegunungan dengan cara; penanaman pohon pelindung, penanaman secara kontur, penggunaan tehnik pengolahan lahan secara baik, terrassering, dan pembuatan tanggul.
Silahkan cocokkan jawaban latihan Anda dengan uraian di atas, apakah sudah cocok? Kalau sudah, silahkan lanjutkan dengan mengerjakan tes akhir kegiatan berikut ini pada buku latihan.
|
|
|
|
|
|
|
|
 |
|
Study |
|
|
|
Today, there have been 53 visitors (183 hits) on this page! |