|
 |
|
Pogram |
|
|
|
|
|
 |
|
Persebaran Lahan Potensial |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ERSEBARAN LAHAN POTENSIAL DAN LAHAN KRITIS
Anda telah memahami pengertian lahan potensial dan lahan kritis serta ciri-cirinya. Tahukah Anda persebaran lahan potensial dan lahan kritis di daerah mana saja? Cobalah amati lahan yang ada di sekitar tempat Anda, adakah lahan potensial atau lahan kritis?
1. |
Persebaran Lahan Potensial
Lahan potensial tersebar di daerah dataran rendah, pegunungan, dan pantai. Tetapi lahan potensial biasanya banyak terdapat di dataran rendah, karena dataran rendah merupakan daerah endapan dengan tingkat kemiringan dan erosi yang kecil. Berikut ini akan dijelaskan persebaran lahan potensial di daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan.
a. |
Lahan Potensial di Kawasan Pantai
Pernakah Anda pergi ke pantai?
Lahan potensial di kawasan pantai memiliki ciri-ciri:
-
kemiringan 0 - 3%.
-
perbedaan tinggi 0 - 5 m dari permukaan laut.
-
umumnya terdapat pada pantai yang landai.
Kemiringan dan perbedaan tinggi yang rendah, menyebabkan lahan potensial di daerah pantai terletak pada kawasan pasang surut air laut. Kawasan ini banyak di tumbuhi tanaman bakau (mangrove), fungsi tanaman bakau mengurangi abrasi dan mencegah perembasan air laut sampai jauh ke pedalaman.
Lahan potensial kawasan pantai di Indonesia terdapat di pantai Timur Sumatera, pantai Barat, dan Selatan Kalimantan.
|
b. |
Lahan Potensial di Dataran Rendah
Mulai dataran pantai sampai ketinggian 400 meter dari permukaan laut termasuk wilayah dataran rendah.
Lahan potensial di dataran rendah memiliki ciri-ciri:
- kemiringan 3 - 15%.
- perbedaan tinggi 5 - 10 m dari permukaan laut.
- umumnya merupakan endapan alluvial (endapan yang dibawa oleh air sungai).
Pengikisan di daerah ini masih relatif kecil dan tata airnya cukup baik. Karena merupakan endapan alluvial hasil erosi yang diangkut sungai yang berhulu di daerah vulkanis (gunung api). Sehingga kawasan ini memiliki kesuburan yang cukup tinggi. Lahan potensial dataran rendah di Indonesia antara lain terdapat di Utara Jawa Barat (Indramayu).
|
c. |
Lahan Potensial di Daerah Pegunungan/Perbukitan
Anda pernah pergi ke pegunungan? Bagaimana udaranya, bersih dan sejuk bukan? Lahan potensial di daerah pegunungan/perbukitan memiliki ciri-ciri:
- kemiringan 15 - 30%.
- perbedaan tinggi 10 - 300 m dari permukaan laut.
- kesuburan tanah tergantung pada batuan induk dan tingkat pelapukan.
Erosi di daerah yang rendah relatif kecil, makin tinggi dan miskin tumbuhan (vegetasi) tingkat erosi makin besar. Jika tanahnya terbentuk dari hasil vulkanis (letusan gunung api), maka tanahnya subur. Pada kawasan dataran rendah antara dua pegunungan (inter-mountain plain) dapat terbentuk endapan alluvial yang subur.
Lahan potensial kawasan pegunungan di Indonesia banyak dijumpai pada kawasan pegunungan yang hutannya masih baik (belum rusak).
Hubungan antara kemiringan dengan topografi, dapat Anda lihat pada tabel 6.3.
Tabel 6.3. Kemiringan lereng.
Sumber: AMP pedalaman materi Geografi kurikulum 1994
di Fak. Geografi UGM Yogyakarta (1993). Data dari Bakosurtanal, 1976.
 |
Lengkapi tabel di bawah ini dengan memberi tanda cek ( ) |

Lahan potensial di pantai, di dataran rendah dan di pegunungan memiliki ciri-ciri yang berbeda, yaitu:
-
di pantai memiliki ciri-ciri; kemiringan 0 - 3%, perbedaan tinggi 0 - 5 m di atas permukaan laut, dan terdapat pada pantai landai,
-
di dataran rendah ciri-cirinya; kemiringan 3 - 15%, perbedaan tinggi 5 - 10 m di atas permukaan laut, dan merupakan endapat alluvial,
-
di pegunungan ciri-cirinya; kemiringan 15 - 30%, perbedaan tinggi 10 - 300 m di atas permukaan laut, dan kesuburannya tergantung batuan induk dan tingkat pelapukan.
Silahkan cocokkan jawaban latihan 5 yang telah Anda kerjakan dengan uraian di atas. Setelah Anda memahami persebaran lahan potensial dan ciri-cirinya, serta berhasil menjawab latihannya. Anda boleh melanjutkan ke materi berikutnya.
|
|
2. |
Persebaran Lahan Kritis
Pada uraian sebelumnya Anda telah mempelajari persebaran lahan potensial dan ciri-cirinya. Dapatkah sekarang Anda menjelaskan persebaran lahan kritis dan penyebabnya? Berikut ini akan dijelaskan tentang persebaran lahan kritis dan penyebabnya.
a. |
Lahan Kritis di Kawasan Pantai
Kawasan pantai akan menjadi lahan kritis, jika terjadi pengikisan pantai oleh gelombang laut (abrasi) yang kuat. Abrasi dapat menyebabkan lapisan sedimen (endapan) akan hancur dan lenyap. Peristiwa ini terjadi pada muara sungai yang pantainya terbuka dengan gelombang laut yang besar, seperti di daerah muara sungai Progo (DI. Yogyakarta) dan muara sungai Cimanuk (Jawa Barat).
|
b. |
Lahan Kritis di Kawasan Dataran Rendah
Lahan kritis di kawasan dataran rendah terjadi akibat adanya genangan air atau proses sedimentasi (pengendapan) bahan yang menutupi lapisan tanah yang subur. Genangan air terjadi karena tanahnya lebih rendah dari daerah sekitarnya, sehingga waktu hujan lebat terjadi banjir dan air menggenang. Lahan kritis di dataran rendah dapat dijumpai pada daerah sekitar Demak (jawa Tengah), Lamongan, Gresik, Bojonegoro, dan Tuban (Jawa Timur).
|
c. |
Lahan Kritis di Kawasan Pegunungan/Perbukitan
Anda pernah ke pegunungan? Udaranya yang bersih dan sejuk sangat baik untuk kesehatan. Lahan kritis di kawasan pegunungan terjadi akibat adanya longsor, erosi atau soil creep (tanah merayap). Lapisan tanah yang paling atas (top soil) terkelupas, sisanya tanah yang tandus bahkan sering merupakan batuan padas (keras). Hal ini sering terjadi di kawasan pegunungan dengan lereng terjal dan miskin tumbuhan penutup.
Lahan kritis di kawasan pegunungan banyak dijumpai pada pegunungan yang hutannya telah rusak. Lahan kritis kawasan pegunungan di Indonesia antara lain di pegunungan Kendeng Utara (Jawa Timur) dan sekitar gunung Ciremai (Jawa Barat).
 |
Beri tanda cek ( ) untuk penyebab terjadinya lahan kritis sesuai dengan kawasannya. |

Lahan kritis di pantai, di dataran rendah, dan di pegunungan penyebabnya berbeda yaitu:
- di pantai disebabkan oleh abrasi yang kuat,
- di dataran rendah disebabkan oleh genangan air dan proses sedimentasi,
- di pegunungan disebabkan oleh banjir, erosi dan soil creep.
Periksa kembali jawaban latihan 6, apakah jawaban Nada sudah sesuai dengan uraian yang terdapat di bawah soal latihan tersebut? Setelah Anda merasa paham terhadap uraian materi pada kegiatan 1 ini, silahkan Anda mengerjakan tes akhir kegiatan berikut ini pada buku latihan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
 |
|
Study |
|
|
|
Today, there have been 50 visitors (175 hits) on this page! |