WahidinStudy
Pogram  
  Home
  Contact
  Geografi
  => RELIEF MUKA BUMI DAN VULKANIS TENAGA EDOGEN DAN EKSOGEN
  => BENTUK - BENTUK MUKA BUMI
  => BENTUK - BENTUK MUKA BUMI DI DARAT
  => BENTUK - BENTUK MUKA BUMII DI LAUT
  => BENTUK - BENTUK MUKA BUMI DI LAUT
  => VULKANISME
  => GEJALA PASCA VULKANISME
  => MANFAAT VULKANISME
  => PERMASALAHAN VULKANISME
  => Soal Tugas 1 tentang Vulkanisme
  => PELAPUKAN
  => EROSI
  => SEDIMENTASI
  => LATIHAN 2 EROSI ,PELAPUKAN ,SEDIMENTASI
  => PENGARUH BENTUK MUKA BUMI
  => SEBARAN BENTUK MUKA BUMI
  => TUGAS 3 SEBARAN BENTUK MUKA BUMI
  => KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP
  => KETERBATASAN EKOLOGI
  => WILAYAH YANG DIKONSERVASI
  => PERSEBARAN KONVERSI
  => USAHA PELESTARIAN ALAM
  => zONA PERSISIR
  => ZONA PERSISIR DAN LAUT
  => MORFOLOGI DASAR LAUT
  => GERAK AIR LAUT
  => KUALITAS AIR LAUT
  => KOMPOSISI ATMOSFER
  => STRUKTUR VERTIKAL ATMOSFER
  => PENGERTIAN CUACA DAN IKLIM
  => UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM
  => mACAM IKLIM
  => POLA CURAH HUJAN
  => JENIS VEGETASI
  => PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
  => PERUBAHAN IKLIM GLOBAL WORMING
  => PENGERTIAN PETA
  => JENIS PETA
  => PETA BERDASARKAN SKALA
  => PERSEBARAN FAUNA DAN FLORA
  => FAKTOR PENYEBAB KEANEKARAGAMAN
  => JENIS PESEBARAN
  => JENIS PERSEBARAN MENURUT IKLIM
  => PEMBAGIAN JENIS FLORA
  => JENIS PERSEBARAN FAUNA
  => PEMBAGIAN WILAYAH FAUNA
  => fUNGSI PETA MENURUT TUJUAN
  => CARA MEMBUAT PETA , DAN MEMBACANYA
  => KOMPONEN PETA
  => MEMBUAT PETA
  => MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL PETA
  => MEMBACA PETA
  => PENGERTIAN GEOGRAFI
  => OBJEK STUDY GEOGRAFI
  => KAJIAN OBYEK FORMAL
  => SKALA PETA
  => CARA MENGUBAH SEKALA
  => CARA MEMBUAT SEKALA
  => PROYEKSI PETA
  => Pengertian pengindaraan jauh
  => Masukan Data bPenginderaan Jauh
  => Alat Pengindaraan Jauh
  => Sistem Pengendaraan Jauh
  => Hasil - hasil Penginderaan jauh
  => Citra Foto
  => Citra non Foto
  => Interpretasi Citra
  => Unsur Interpretasi Citra
  => Interpretasi Citra Pada Bantang Alam
  => Peningkatan Manfaat Pengindaraan Jauh
  => Berbagai Pemanfaatan Pengindaraan Jauh
  => Pengelolaan Sistem SIG
  => Pengertian SIG
  => Komponen SIG
  => Cara Mengelola Informasi Geografi
  => Manfaat SIG Dalam Sumber Daya Alam
  => Manfaat SIg Dalam Pola Pembangunan
  => Manfaat SiG Dalam Bidang Sosial
  => Keuntungan SIG Mengunakan Komputer
  => Pengertian ciri dan persebaran Lahan Potensial
  => Ciri-Ciri Lahan Potensial
  => Persebaran Lahan Potensial
  => Cara Pelestarian
  => Cara Peleastarian Pergunungan
  => Pengertian Peta 2
  => Komponen Peta 2
  => Cara Membuat Dan Membaca Peta
  => Teknik pengukuran dalam peta
  => Klasifikasi Data
  => Tablus Data
  => Grafikn Dalam Membuat Peta
  => Grafikn Dalam Membuat Peta 2
  => Peta Tematik
  => Pengindraan Jauh 2
  => Jenis Citra
  => Perbedaan peta dan citra
  => Interpretasi Citra 2
  => Interpretasi Citra 20
  => Pola-Pola
  => Lapisan Udara 2
  => Cuaca Dan Iklim
  => Pola Gerak Udara 20
  => Pengruh Gerak Udara
  => Perbedaan Angin Silikon dan Non silikon
  => Daerah Konvergensi
  => Pola Curah Hujan Di Indonesia
  => Pola Pergerakan
  => Pembagian Iklim 200
  => Peranan Iklim
  => Peranan Iklim 200
  => Jumlah Penduduk
  => Komposisi Penduduk
  => Pertumbuhan Penduduk 787
  => Pertumbuhan Penduduk
  => Masalah Kependudukan
  => P)ertumbuhan Penduduk Cepat
  => Persebaran Tak Merata
  => Kuwalitas Penduduk Rendah 1200
  => Kepadatan Penduduk
  => Komposisi Penduduk Muda 2000
  => Kualitas Penduduk
  => Mobilitas Penduduk
  Title of your new page
  Kuwalitas Penduduk Rendah
  fisika
  SEJARAH
CARA MEMBUAT SEKALA

3. Cara Menentukan Skala Peta

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita menjumpai peta yang tidak ada skalanya, padahal mungkin kita membutuhkannya. Apabila Anda mengalami kejadian ini maka cara menentukan skala peta dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membandingkan dua jarak tempat di peta dengan jarak kedua tempat di lapangan
 

Contoh:
Jarak antara Jakarta dan Bekasi di lapangan 20 km (2.000.000 cm). Di peta jarak keduanya 50 cm. Tentukan skala petanya!

Jawab:

Skala peta tersebut = = 40.000
Sehingga skala petanya = 1 : 40.000.

Membandingkan dengan peta lain yang luasnya sama dan telah diketahui skalanya.
Contoh:

 
- Ukur jarak 2 tempat yang diketahui dalam kedua peta itu.
Peta I = jarak A – B = 20 cm
Peta II = jarak A – B = 4 cm
- Pada peta I jarak A – B dilapangan:
= 2 x 50.000 cm = 100.000 cm
-
Pada peta I jarak AB
x cm
20 x
x
= 20x
= 20x cm
= 200.000 cm
= 10.000 cm
Jadi skala peta I = 1 : 10.000
  Dari penyelesaian contoh soal tersebut dapat dibuat kesimpulan rumusan sebagai berikut:
 
  J1 = Jarak yang sudah diketahui skalanya
J2 = Jarak yang belum diketahui skalanya
P1 = Penyebut skala peta yang sudah diketahui
P2 = Penyebut skala peta yang dicari

Bila data-data soal di atas dimasukkan ke rumus diperoleh:


Jadi skala petanya = 1 : 10.000
2. Membandingkan kenampakan-kenampakan dalam peta yang sudah pasti ukurannya.
  Contoh:
Dalam peta terdapat lapangan sepak bola panjang lapangan 100 meter = 10.000 cm.

Jadi skala lapangan sepak bola tersebut 1 : 10.000

3. Menentukan dua titik di peta yang belum ada skalanya (peta x) misalnya titik A – B dengan arah Utara - Selatan.
 

Setelah itu menghitung jarak dua titik dan selisih derajat garis lintangnya.
Perlu Anda ingat bahwa jarak tiap 10 garis lintang = 111 km dan 10= 60 detik
Contoh:
Jarak A - B di peta x = 50 cm
Selisih garis lintangnya = 30 detik
Berapa skala peta x?

Penyelesaian:
30 detik
 = x 111 km = 55,5 km = 5.550.000 cm
50 cm di peta x  = 5.550.000 cm di lapangan
Skala di peta x  = 50 : 5.550.000
Jadi skala peta  = 1 : 1.110.000
4. Pada peta Topografi (peta Kontur) di Indonesia berlaku rumus:
 
 

CI (Contour Interval) adalah selisih ketinggian antara dua garis kontur yang dinyatakan dalam meter. Contour Interval sering disebut jarak antara garis kontur. Garis Kontur yaitu garis-garis pada peta yang menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian yang sama dari permukaan air laut.

Perhitungan CI misalnya:
Pada peta kontur Indonesia yang berskala 1 : 100.000, berapakah CI nya?

Jawab: CI = x 100.000 = 50 meter

Kembali ke contoh peta kontur yang belum ada skalanya!

Contoh:
Suatu peta kontur dengan Ci = 50 meter
Berapakah skala peta tersebut!

Jawab:
Ci =
50 m
50 =
x Penyebut skala
Jadi penyebut skala = 100.000, ini berarti skala peta kontur tersebut 1 : 100.000
 
Apabila Anda ingin mengukur jarak pada peta baik lurus atau berbelok-belok, lakukanlah hal-hal berikut:
a. Gunakan seutas benang yang agak besar (misal: benang kasur)
b. Berilah tanda pada peta di bagian yang diukur.
c. Ukurlah dengan benang yang sudah dipersiapkan.
d. Tekuklah benang mengikuti jarak obyek yang diukur, seperti jalan yang berbelok,benang juga harus ikut dibelokkan.
e. Jarak yang diukur pada peta misalnya 50 cm (antara kota A dengan kota B).
f. Sesuaikan dengan skala garis misalnya skala yang ada 1 : 50.000,
maka jarak antara kota A dan B dilapangan = 50 cm x 50.000 = 2.500.000 cm = 25 km.

Sampai disini apakah Anda sudah memahami materi tentang skala peta. Apabila sudah memahami segeralah mengerjakan tugas 1.

Selamat belajar.

 
Study  
  Study  
Today, there have been 39 visitors (98 hits) on this page!
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free